Netflix kembali menghadirkan film orisinal berjudulBullet Train Explosion. Jika terdengar familiar, ya, memang film itu merupakan reboot dari film klasik Jepang, The Bullet Train, yang tayang pada 1975.
Ngomong-ngomong, film tersebut juga pernah menjadi inspirasi bagi film Hollywood legendaris Speed (1994), yang dibintangi Keanu Reeves dan Sandra Bullock.
Mengusung premis yang lebih segar dan menegangkan, serta visual spektakuler, film Jepang Bullet Train Explosion dijadwalkan tayang secara global di Netflix pada Rabu, 23 April 2025.
Disutradarai oleh Shinji Higuchi (Shin Godzilla), Bullet Train Explosion menawarkan kisah seru yang membalut aksi, ketegangan psikologis, sekaligus drama tentang rasa kemanusiaan.
Bekerja sama eksklusif dengan East Japan Railway Company, film itu menghadirkan nuansa otentik dari dunia perkeretaapian Jepang. Menciptakan pengalaman sinematik yang menakjubkan bagi siapapun yang menontonnya.
Seolah belum cukup keren, film tersebut dibintangi sederet bintang top Jepang. Seperti Tsuyoshi Kusanagi, Kanata Hosoda, Jun Kaname, dan Machiko Ono. Simak sinopsis Bullet Train Explosion berikut ini.
Sinopsis Bullet Train Explosion
Semua dimulai pada suatu pagi yang tampak cerah dan menyenangkan di sebuah kota kecil. Banyak orang menjejali stasiun, hendak naik kereta cepat (shinkansen) menuju Tokyo.
Kazuya Takaichi (diperankan Tsuyoshi Kusanagi), kondektur kereta cepat Hayabusa No. 60 juga bersemangat. Karena ada rombongan siswi sekolah yang sedang melaksankan outing class.
Namun, segalanya berubah ketika pusat kendali Tohoku Shinkansen menerima sebuah panggilan darurat. Seorang penelepon misterius mengklaim bahwa ia telah menanam sebuah bom di shinkansen Hayabusa No. 60, yang dinaiki Takaichi.
Ancaman tersebut tidak main-main. Bom yang dikatakan telah dipasang di salah satu gerbong kereta itu dirancang untuk meledak apabila kecepatan kereta lebih dari 100 km/jam.
Sang penelpon menuntut tebusan yang fantastis, yakni JPY 100 miliar (atau setara Rp 11,8 triliun) jika pihak berwenang ingin bom itu dinonaktifkan.
Situasi menjadi sangat chaos. Karena seluruh nyawa penumpang di dalam kereta itu dipertaruhkan. Tergantung pada seberapa cepat dan cermat pihak berwenang merespons ancaman teroris tersebut.
Pusat kendali dalam film itu tertuju pada karakter Kazuya Takaichi. Ia adalah orang yang tenang namun tegas. Dalam situasi darurat yang luar biasa itu, ia menjadi penghubung utama antara pusat kendali, awak kereta, dan penumpang.
Takaichi tidak hanya bertanggung jawab menjaga ketertiban dan keselamatan. Tapi juga harus memastikan kereta tetap melaju pada kecepatan 100 km/jam agar bom tidak meledak.
Itu perkara pelik. Karena shinkansen biasa melaju pada kecepatan 300 km/jam. Membuatnya berjalan di bawah 100 km/jam membutuhkan skill mengemudi kereta yang sangat prima.
Dalam situasi itu, dua masinis muda Keiji Fujii (Kanata Hosoda) dan Chika Matsumoto (Rena Nonen), berperan dalam mengatur kecepatan pada kereta dan harus tetap fokus pada kecepatan kereta.
Di bawah tekanan dari berbagai pihak yang terus meningkat, Takaichi harus membuat keputusan-keputusan sulit yang menyangkut nyawa para awak kereta dan penumpang. Namun ia juga harus menyemangati penumpang agar tidak takut.
Sementara itu, tim teknis di pusat kendali shinkansen mencoba mencari tahu letak bom. Kepala pusat keamanan Yuichi Kasagi (Takumi Saito) memahami skema kejahatan tersebut, dan menyiapkan skenario darurat andai kecepatan kereta tidak bisa dipertahankan.
Ia berusaha keras meminta bantuan pada pihak berwenang, namun polisi dan pemerintah setempat justru memberistatementbahwa mereka tidak akan mau bernegosiasi dengan teroris.
Lumayan seru, ya. Dengan menampilkan dinamika sosial dan kemanusian yang kuat, Bullet Train Explosion mengangkat sisi emosional dan empati dalam situasi yang sangat darurat.
Interaksi antar karakter dan keputusan-keputusan kecil yang mereka ambil menambah ketegangan dalam cerita dan membuat semakin nyata rasanya.
Apalagi,Bullet Train Explosion memiliki nilai tambah berkat kolaborasi dengan East Japan Railway Company. Kereta peluru yang ditampilkan bukan replika atau hasil CGI, melainkan kereta asli dengan fasilitas yang biasa digunakan warga Jepang sehari-hari.
Tingkat realisme tinggi, membuat penonton seolah benar-benar berada di dalam kondisi berbahaya tersebut. Efek visual juga ikut andil dan berperan besar dalam membangun situasi dalam film.
Mulai dari pengambilan gambar di lintasan kereta cepat, adegan-adegan mendebarkan dan berbahaya dalam gerbong, hingga visualisasi sistem kendali kereta api modern, semuanya dikemas secara apik dan dinamis.
Bullet Train Explosion layak menjadi salah satu film yang paling dinantikan pekan depan. Bagi penggemar genre thriller aksi, film ini menawarkan pengalaman menonton yang tidak hanya menegangkan, tapi juga menggugah emosi.
Jangan lewatkan Bullet Train Explosion, tayang eksklusif di Netflix mulai Rabu, 23 April 2025.(*)